
Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Budi Arie Setiadi mengungkapkan permasalahan birokrasi dan kejelasan fungsi menjadi alasan pemisahan Kementerian Koperasi dari semula tergabung dalam Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM).
“Supaya koperasi ini tidak terkesan UMKM,” terang Budi Arie di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Budi Arie menjelaskan bahwa seluruh dunia banyak koperasi raksasa yang menjadi pemimpin pasar di industri masing-masing. Dirinya mencontohkan Credit Agricole di Prancis yang merupakan bank terbesar nomor dua di negera tersebut, begitu juga bank raksasa asal Belanda Rabobank.
“Kita juga memimpikan ada koperasi besar di Indonesia yang solid dengan manfaat sebanyak-banyaknya untuk anggotanya,” terang Budi Arie.
Dirinya juga mengungkapkan diamanatkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto agar koperasi menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia ke depan.
“Karena koperasi di Indonesia itu salah satunya didirikan oleh kakeknya Presiden, almarhum Margono Djojohadikoesoemo, dan juga bapak beliau Soemitro Djojohadikoesoemo juga penggiat koperasi sehingga Presiden Prabowo punya hasrat dan keinginan agar koperasi berkembang pesat di Indonesia,” sebut Budi Arie.
Lebih lanjut Budie arie menyebut pembentukan Kementerian Koperasi secara terpisah bertujuan karena koperasi merupakan sendi ekonomi rakyat, soko guru ekonomi Indonesia dan juga agar motor pembangunan ekonomi Indonesia yang maju dan berkelanjutan harus menyertakan rakyat.
“karena itu kita di Kemenkop bertekad untuk mensukseskan dan menggairahkan koperasi di Indonesia, supaya koperasi ini bisa menjadi lokomotif pertmbuhan dan pemerataan ekonomi nasional,” sebut Budi Arie.
Sebelumnya Budi Arie menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di kabinet terakhir Jokowi yang pada Kabinet Merah Putih Prabowo posisinya digantikan oleh Meutya Hafid. Sementara itu sebelumnya, posisi Kemenkop UKM pada kabinet terakhir Jokowi dipimpin oleh Teten Masduki.