Staf Khusus Badan Gizi Nasional Ikeu Tanziha dalam konferensi pers di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (5/11/2024). ANTARA/Mecca Yumna
Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan pihaknya mempersiapkan sebanyak 975 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk program Makan Bergizi Gratis, yang akan dikirimkan ke 325 unit pelayanan di hampir semua kabupaten dan kota.
Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha mengatakan di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, bahwa secara bertahap, pihaknya juga terus melatih personel-personel baru guna memperbanyak unit layanan, dari 325 menjadi sekitar 700.
Ikeu menjelaskan mereka diberikan sejumlah pelatihan, seperti cara memasak, keamanan pangan, pemorsian, serta distribusi.
Dalam satu unit pelayanan, katanya, terdapat tiga personel masing-masing berperan sebagai manajer, akuntan, dan tenaga gizi, dan satu unit menangani 3.000 anak sekolah.
Adapun unit pelayanan, katanya, dapat disediakan oleh BGN, BGN bersama Kodim, bahkan oleh masyarakat apabila berminat untuk berpartisipasi menyediakan lahan dan bangunannya untuk program itu.
Dia menyebutkan bahwa BGN memiliki data geospasial menentukan lokasi dapur-dapur untuk program tersebut. Untuk sekolah yang terjauh yang dilayani satu unit pelayanan atau dapur, katanya, berjarak 2 km, yang dapat ditempuh sekitar 30 menit.
Apabila satu unit telah mencakup 3.000 anak, katanya, titik baru akan dicarikan lagi.
Ikeu menambahkan tiap daerah dapat memilih sarapan atau makan siang gratis, tergantung kebutuhan mereka. Selain itu, katanya, menu dibebaskan sesuai dengan potensi pangan lokal, namun kandungan gizi harus tetap seimbang.
Terkait pelayanan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dia merespon bahwa hal tersebut akan disesuaikan dengan tiap unit pelayanan.
Dalam kesempatan itu, dia menuturkan, anggaran program tersebut sebesar Rp 71 triliun untuk 2025, dan mencakup 15-20 juta orang secara bertahap. Untuk biaya per anak sekolah masih Rp15.000, namun saat ini mereka tengah mengkaji ulang, agar lebih proporsional.